Nurdin Halid dinilai banyak orang sebagai figur tidak tepat sebagai ketua PSSI. Tak heran banyak suara-suara yang memintanya mundur. Namun, Nurdin selalu mengelak bahwa suara-suara itu adalah mereka yang iri kepadanya. Ia pun tidak mau mundur dan seolah-olah punya slogan begini: maju perut pantat mundur, eh salah maju terus pantang mundur.
Terlepas dari itu, berikut ini adalah 10 kesalahan fatal Nurdin Halid sebagai ketua PSSI.
1. Menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.
2. Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema Malang, Persijap Jepara, Petrokimia Putra Gresik, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, dan Deltras Sidoarjo.
3. Terindikasi jual beli trofi sejak musim 2003 lantaran juara yang tampil punya kepentingan politik karena ketua atau manajer klub yang bersangkutan akan bertarung di Pilkada. Persik Kediri (2003), Persebaya Surabaya (2004), Persipura Jayapura (2006), Persik Kediri (2006), Sriwijaya FC Palembang (2007), Persipura Jayapura (2008/2009).
4. Jebloknya prestasi timnas. Tiga kali gagal ke semifinal SEA Games yakni tahun 2003, 2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, tapi PSSI ketika itu dipimpin Pjs Agusman Effendi (karena Nurdindi penjara). Terakhir 2010 mengajak timnas pelesiran politik sehingga tak bisa konsentrasi dalam final piala AFF 2010.
5. Membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makassar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.
6. Tak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.
7. Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan. Bahkan, banyak yang melibatkan petinggi PSSI lainnya seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan Nero.
8. Tak punya kekuatan untuk melobi pihak kepolisian sehingga sejumlah pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.
9. Satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi.
10. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum.
1 Komentar Masuk:
OBAT FOREX MAKASSAR
OBAT ANABOLIC RX24 MAKASSAR
OBAT HAMMER OF THOR MAKASSAR
OBAT VIMAX ASLI MAKASSAR
OBAT LINTAH PAPUA ASLI MAKASSAR
OBAT LINTAH PAPUA HITAM ASLI MAKASSAR
Posting Komentar
Jangan Hanya membaca dan melihat saja yah Sobat inumarulez, tapi juga tinggalkan komentar... Okeee...??