Fenomena produsen ponsel yang meluaskan trek dengan memproduksi mini netbook sudah dimulai saat Nokia meluncurkan Booklet 3G. Aroma ponsel memang tidak serta merta dihilangkan, namun menjadi andalan guna menghadirkan produk dengan fitur-fitur segar.
Menyusul Nokia, HTC Shift pun menawarkan konsep mobile computing. Apakah ini akan menjadi sebuah tren dimasa depan? Mungkin saja. Wajib, bagi para maniak dan pengamat gadget untuk mengamati debutan para produsen ponsel-ponsel tersebut...
Bayangkan ponsel rasa mini netbook ala HTC Shift apa yang mungkin ditawarkan. Gadget ini diperkuat dengan sistem operasi (OS) Windows Vista, konektivitas 3.5 G atau HSDPA dan kemampuan push by mail yang sedang menjadi tren. Dari segi desain, HTC memang dikenal sebagai peracang gadget berbentuk sedikit nyeleneh tapi canggih ketimbang produk-produk sejenis.
Tersedia dengan warna Sophisticated Silver, HTC coba bermain pada desain yang futuristik. Beratnya pun terhitung ringan, hanya sekitar 800 gram dengan dimensi 207 mm (L) x 129 mm (W) x 25 mm (T). Bobot dan dimensi macam itu berdampak pada penggunaan layar yang mini, hanya 7 inch. Tapi jangan khawatir, kelemahan itu ditutupi dengan diperkuat teknologi layar sentuh.
Sementara itu, susunan keyboard HTC Shift tergolong Qwerty (slide). Artinya, jauh lebih kecil dari keyboard mini notebook biasa. Seperti halnya keyboard jenis Qwerty, kemudahan pengoperasian begitu diutamakan. Hanya saja, masalah bakal kerap terjadi pada pemilik jari bertangan besar.
Untuk tingkat kecerdasan, HTC Shift diperkuat Intel Processor A110 (800 MHZ) atau Qualcomm MSM 7200 (400 MHz), kapasitas memori (RAM) 1 GB DDR2 dan hardisk 40 GB. Spesifikasi macam ini memang dibawah versi standar mini Notebook. Nokia sendiri memperkuat Booklet 3Gnya dengan Intel Atom Z 530 (1.66 GHz) dengan Hardisk 160 GB.
Bagi yang paham kebutuhan daya prosesor untuk OS tertentu, prosessor macam itu diragukan bisa mendukung sistem operasi macam Windows Vista yang terkenal berat. Sehingga bisa dibilang penggunaan Vista pada HTC Shift begitu berisiko. Belum lagi diukur saat pengoperasian aplikasi.
Meski begitu, ada satu hal yang menarik disini. Di dalam Shift juga ada sebuah aplikasi yang dinamakan SnapVUE, sebuah aplikasi yang memungkin Shift dapat menerima email, melihat ramalan cuaca, kalendar dan hal lainnya dalam keadaan standby untuk menghemat baterai.
Dari spesifikasi, HTC Shift memang bentuk hibrida mini netbook dan ponsel pintar. Hasilnya, menjadi serba tanggung meski mengusung konsep mobile computing.
Selain tanggung, piranti macam itu pun sudah didahului produk-produk sejenis keluaran Doopod. Namun, tidak bisa dipungkiri keberadaan produk-produk macam HTC atau Nokia menjadi evolusi baru teknologi mobile computing di masa depan.
0 Komentar Masuk:
Posting Komentar
Jangan Hanya membaca dan melihat saja yah Sobat inumarulez, tapi juga tinggalkan komentar... Okeee...??